my first cerpen (maaf kalo cerita nya garing dan jelek -_-)

ANONYMOUS

Siang itu hari sangat lah panas, Nalia sedang menunggu taxi yang lewat di depan sekolah nya, biasa nya dia pulang bersama Carisa, sahabatnya. tetapi Carisa sedang mengurus acara untuk kegiatan ekstakulikuler nya. Tak lama kemudian taxi datang Nalia langsung menaiki taxi tersebut tetapi ada seorang cowok yang turun dari taxi itu dan menabrak Nalia sampai jatuh.
“Aduh.. mas! Kalo jalan tuh liat-liat dong! Saya jadi jatuh nih gara-gara mas nabrak saya!”kata Nalia marah.
“Ya Tuhan.. Maaf ya Nalia”ujar cowok itu sambil membantu Nalia berdiri.
“Darimana Mas tau Nama aku Nalia?”tanya Nalia heran.
“Saya tau dari bet Nama kamu”ujar cowok itu menunjuk Nama Naila Amanda P. di seragam Nalia.
“Oh.. Nama Mas siapa?”tanya Nalia.
“Nama aku?”tanya cowok itu balik.
“Iyalah.. Masa Nama aku?”ujar Nalia
“Nama aku Anonymous (tanpa nama)”ujar cowok itu sambil tersenyum.
“Anonymous? Tapi…”kata-kata Nalia terputus oleh teriakan supir taxi.
“Neng, jadi naik taxi Saya gak?”tanya supir taxi itu.
“Jadi kok pak! Oke deh Anonymous, aku duluan ya, bye”ujar Nalia sambil masuk ke taxi
“Oke Nalia, semoga kita bisa ketemu lagi.”kata cowok Anonymous itu.
Di perjalanan menuju ke Rumah Nalia, Nalia sealau memikirkan cowok Anonymous itu. Dia selalu terbayang muka nya yang sangat tampan dan juga berhati baik.
“Ya, semoga kita bisa ketemu lagi”batin Nalia sambil tersenyum simpul.
Sesampai nya di Rumah, Nalia langsung menuju kamarnya dan menjatuhkan tubuh nya di atas kasur yang empuk, Dia sangat capek hari ini apalagi udara di luar sangat panas sehingga membuat nya tidak ingin keluar rumah. setelah berganti baju, Nalia langsung turun ke lantai bawah untuk makan siang. Saat Nalia makan Carisa datang ke rumah nya dan menghampiri Nalia ke meja makan.
“Halooo Nalia!!”kata Carisa sambil duduk di samping Naila.
“Hei juga”ucap Nalia sambil tersenyum, “Kamu udah makan Car?”tanya Nalia.
“Udah kok tadi di rumah, Oh iya kamu kenapa nih? Kok keliatannya senang banget?”tanya Carisa.
“Sejelas itu kah kalo aku sedang senang?”tanya Nalia sambil tersenyum
“Bangeeeeeeeeet! Kenapa sih? Cerita dooong!”ujar Carisa bersemangat.
“Aku ketemu cowok di depan sekolah tadi”jawab Naila.
“Lalu? Apa kamu kenalan sama dia?”tanya Carisa.
“Ya, dan dia berhasil membuatku penasaran setengah mati!”kata Nalia.
“Oh ya? Memang nya dia kenapa?”sahut Carisa heran.
“Saat aku menanyakan nama nya, dia bilang namanya Anonymous!”ujar Nalia.
“Anonymous? Tanpa nama?”sahut Carisa
Nalia hanya mengangguk tanda mengiyakan.
“Aneh banget tuh cowok, Aku pengen ketemu sama dia deh.”kata Carisa.
“Ya.. Aku juga.”ujar Nalia sambil tersenyum membanyangkan cowok Anonymous itu.
*****
Keesokan hari nya Nalia menunggu cowok Anonymous itu di depan sekolah nya, walaupun dia tahu kemungkinan untuk bertemu dengan nya sangat kecil.
“Halooo Nalia.”kata seorang cowok di belakang Naila.
Refleks, Nalia langsung menoleh ke asal suara itu, Dan ternyata yang berdiri di sana adalah cowok Anonymous itu.
“Eh..e hai”kata Nalia kaget.
“Kamu ngapain disini?”tanya si Anonymous.
“Aku enggak tau lagi ngapain, sebenarnya aku mau pulang, tapi aku lagi malas”kata Nalia.
“Oh, kalo giytu mau jalan-jalan denganku?”ujar Anonymous.
“Jalan-jalan? Kemana?” tanya Nalia.
“Gimana kalo kita duduk-duduk di taman?”kata Anonymous.
“Oke, aku setuju.”sahutku sambil tersenyum.
*****
Sesampainya di taman, mereka duduk di salah satu kursi dan mengobrol.
“Kamu suka ke sekolah aku ya? Ngapain?”kata Nalia basa-basi.
“Iya, aku suka ke sekolah kamu untuk ketemu Papa aku.”jawab si Anonymous.
“Oh ya? Papa kamu emang guru di sekolah aku? Guru apa?”
“Bukan.. Papa aku jadi kepala sekolah di sekolah kamu.”ujar cowok itu sambil menatap Nalia.
“Woow”ujar Nalia terkejut, “Kamu anak nya Pak Rudi?”tanya Nalia.
“Iya, aku anak beliau, kamu kaget ya?”ujar nya sambil tertawa.
“Jelas lah aku kaget!”ujar Nalia, “Oh iya, aku boleh tahu nama kamu?”tanya Nalia penasaran.
Tetapi si Anonymous ini hanya tertawa mendengar pertanyaanku.
“Loh? Kok kamu ketawa sih? Emang salah aku nanya nama kamu?”tanya Nalia tersinggung.
“Engga kok, Nama aku Kiki”ujar cowok itu sambil tersenyum.
“Oh Kiki, kayaknya cuma tinggal nyebut nama aja susah banget sih pake Anonymous segala.”sindir Nalia
“Maaf, aku memang sengaja memakai Nama Anonymous agar bisa bertemu kamu lagi, Aku tahu kok kamu tadi menungguku kan di depan sekolah?”tanya Kiki sambil menatap mata Nalia.
Seketika itu pipi Nalia langsung memerah, Kenapa cowok ini bisa tahu apa yang aku rasakan? batin Naila, apa aku jatuh cinta sama dia? tanya Naila dalam hati. Naila hanya menatap cowok di sebelah nya itu.
*****
Dari hari ke hari hubungan antara Kiki dan Naila semakin dekat, Carisa pun sebagai sahabat Naila sudah di kenalkan oleh Kiki, Carisa juga mendukung Naila bila ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan Kiki. Dan ketika hari itu dimana Kiki menyatakan perasaan nya kepada Naila.
“Naila.. aku sudah suka sama kamu sejak pertama kali kita bertemu, apakah kamu mau jadi pacar aku?”ucap Kiki kepada Naila siang hari itu.
Naila hanya menatap mata Kiki mencari kejujuran disana, dan dia menemuka nya disana. Naila juga merasakan apa yang Kiki rasakan, bahwa selama ini Naila sangat mencintai nya.
“Naila.. gimana? Apa kamu mau jadi pacarku?”kata Kiki waswas.
“Yaa.. aku mau.”kata Naila.
“Terima Kasih Naila”ucap Kiki lalu memeluk Naila.
“Iyaa,”kata Naila sambil tersenyum.
*****
Tidak terasa waktu terus berjalan, hubungan Naila dan Kiki semakin dekat, mereka sangat mesra sampai membuat Carisa jadi iri. Tetapi walaupun sudah memiliki pacar, Naila tidak pernah lupa kepada sahabat nya itu, sering kali mereka jalan-jalan bertiga walupun hanya sekedar nonton dan makan. Tetapi pada suatu hari, tiba-tiba Kiki ingin mengakhiri hubungan mereka..
“Apa kamu bilang? Kamu mau putus? Maksud kamu apa ki?”tanya Naila dengan marah dan berlinangan air mata.
“Aku.. enggak bisa ngasih tahu ke kamu alas an nya.”bisik Kiki.
“Kenapa?”tanya Naila
“Kalau waktu nya sudah tepat, aku akan kasih tahu kamu.”ujar Kiki pelan.
“Kamu jahat! Emang ya semua cowok itu sama aja!!”geram Naila sambil berlalu pergi.
“Maafkan aku Naila.”lirih Kiki.
*****
Sehabis dari taman, Naila langsung pergi ke rumah Carisa, perasaan nya campur aduk antara sedih, marah, kesel, kecewa. Semua nya campur aduk jadi satu! Dia butuh orang yang ingin mendengarkan nya, dan Carisa lah orang nya. Sesampainya Naila dirumah Carisa, Naila langsung mengetuk pintu rumah Carisa.
“Carisa!”ujar Naila parau sambil mengetuk pintu rumah Carisa.
“Iya Naila, sebentar!”ujar Carisa dari dalam rumah.”Naila? kamu kenapa nangis?”tanya Carisa setelah dia membuka pintu.
Tanpa mengatakan apa-apa Naila lansung memeluk Carisa dan menangis sejadi-jadi nya. Carisa yang tidak tahu apa-apa lansung menarik Naila dan membawa nya ke kamar nya agar Naila mau cerita. Di kamar Carisa, Naila menceritakan kejadian di taman tadi sambil menangis.
“Apa sih maksud si Kiki itu?”ujar Carisa marah.”Dia tiba-tiba mutusin kamu tanpa sebab?”tanya Carisa.
“Iya Car. Aku enggak ngerti banget maksud dia apa tiba-tiba mutusin aku. Padahal kita enggak ada masalah.”jawab Naila sambil menangis.
“Yaudah kamu sabar aja ya Nai.”ujar Carisa sambil memeluk Naila erat.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, Naila sudah melupakan Kiki walaupun belum sepenuhnya, Carisa selalu men-support Naila agar bisa melupakan Kiki sepenuhnya dan tidak merasakan sakit yang mendalam yang di sebab kan oleh Kiki. Tepat 6 bulan setelah kejadian itu, Carisa sedang bermain di rumah Naila dan ada tukang pos datang, menitipkan surat untuk Naila.
“Car, ada surat nih baut gue. Tapi namanya…”ucap Naila tidak tahu harus berkata apa lagi.
“Namanya siapa Nai?”tanya Carisa heran.
“Anonymous…”bisik Naila.
“Anonymous? Apa itu Kiki?”tanya Carisa.
“Aku enggak tau Car, kita baca ya..”lirih Naila.
Carisa hanya mengangguk dan mereka segera membaca isi surat tersebut.
‘Naila, mungkin ketika membaca surat ini aku udah enggak ada di dunia ini lagi, maafin aku karena dulu aku meninggalkan mu tanpa sebab! Tapi ini adalah satu-satu nya cara agar kamu memenci aku, kenapa aku mau aku membenci aku? Karena aku mengidap penyakit kanker otak stadium akhir .. kata dokter umur aku tinggal 3 bulan lagi, ternyata dokter salah, aku masih bisa bertahan setelah aku melihat kamu di sekolah, aku udah suka sama aku sebelum kamu kenal aku, itu sebabnya aku sering ke sekolah mu, agar aku bisa melihat kamu walaupun dari kejauhan. Kamu yang buat aku semangat menjalani hidup ini Nai, tapi beberapa hari sebelum kejadian di taman itu saat kita putus, penyakit aku semakin ganas. Jadi aku membuat kamu benci aku agar kamu tidak sakit hati ketika aku pergi nanti. Aku tahu kamu sakit setelah aku mutusin hubungan kita, tapi kalau kita masih menjalin hubungan sampai sekarang dan akhirnya aku meninggal samapi sekarang, kamu pasti lebih sakit dari pada ini, maaf Nai, ini satu-satu nya jalan terbaik agar kamu tidak sakit hati karena aku. Maaf hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mu, kata maaf saja memang tidak cukup mengambarkan kesalahan aku padamu, jadi biarkan aku tenang di surge tanpa ada beban yang tertinggal.
ANONYMOUS a.k.a Kiki’

Tanpa ditanya lagi, langsung menangis tersedu-sedu di pelukan Carisa, Naila tidak percaya kalau Kiki sudah tidak ada di dunia ini lagi, Kiki memang orang yang sangat baik. Dia rela melakukan apa saja demi Naila tidak sakit hati.
“Maafin aku Ki…”lirih Naila.
*****
1 tahun kemudian, Naila sudah bisa melupakan Kiki. Walaupun sampai detik itu dia masih tidak percaya bahwa Kiki sudah tidak ada di dunia ini lagi. Dan disini lah Naila berdiri di undakan tanah yang tak lain adalah makam Kiki.
“Ki, apa kabar kamu disana? Aku sekarang belom bisa mencari pengganti kamu..”bisik Naila kepada nisan Kiki.”Surat dari kamu masih aku simpan, Foto-foto kita juga masih aku simpan, kenapa? Karena cuma itu kenangan yang aku punya dari kamu. Sekarang aku sudah enggak sedih lagi. Aku sekarang bisa tertawa walaupun di hati terkadang aku masih menangis”lanjut Naila sambil berkaca-kaca.”Walaupun nanti aku udah dapat pengganti kamu, kamu akan tetap di hati aku Ki. Makasih kamu udah member cinta dan kasih sayang yang begitu indah buat aku..”ucap Naila sambil tersenyum.
Setelah itu, Naila memanjatkan Do’a di makam Kiki agar dia bisa tenang di alam sana. Setelah itu Naila langsung pulang dengan hati senang karena dia lega sudah bisa berziarah ke makam Kiki, karena setahun belakangan ini Naila belum berani ke makam Kiki karena dia masih merasa bersalah kepada Kiki karena dia menganggap Kiki jahat.
“Semoga kamu tenang di alam sana ya, Kiki”bisik Naila sambil tersenyum.
Naila tersenyum bahagia dan melangkah tanpa beban dan rasa bersalah yang menggelayuti tubuhnya. Naila tidak tahu bahwa di surga sana Kiki tersenyum dan akan menjaga Naila dimana pun dia berada.

THE END



GAAAAH! cerpen pertama parah! jelek banget! maap baru pertama bikin nih! haha -_- aduuh cerita nya kayak sinetron banget ya? emang -_- maklumin aja yaaa! hehe nama nya juga baru nyoba-nyoba bikin ;)

Category:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

asd

body { cursor:url("http://i49.tinypic.com/flvjtl.gif"),text;